KOLOM OPINI

Melalui Seleksi CPNS Negara Berdagang dengan Rakyatnya

Jenuh nggak sih, tiap hari dibombardir formasi CPNS dari orang tua dan sanak saudara di grup WhatsApp? Rasanya kayak di-set alarm bangun pagi dengan volume max.

Bagi banyak ortu di Indonesia, daftar CPNS itu kayak misi hidup nomor satu. Orang tua yang biasanya gaptek, tiba-tiba jadi super tech-savvy pas urusan CPNS. Mereka spam info formasi kayak orang nggak punya kerjaan.

Mulai dari pagi sampai malam, tanya-tanya: “Udah daftar CPNS belum, nak?” Rasanya kayak semua situasi harus diarungi demi CPNS. Entah udah kerja atau masih nganggur, ortu nggak pernah lepas dari anjuran ini.

Ada aturan tak tertulis yang hampir semua orang tua Indonesia setujui: tanpa seragam, kerjaan dianggap nggak layak. Padahal, jaminan pensiun yang katanya menggiurkan cuma berlaku kalau pangkat udah tinggi. Gaji pokok plus tunjangan pangkat terendah aja masih di bawah UMR, lho.

Belum lagi susahnya naik pangkat dan drama internal di instansi. Plus, seleksinya juga sering curang.

Wajib Pake e-Meterai

Tahun ini, pelamar wajib pake e-Meterai, meterai elektronik yang katanya buat bukti hukum sah. Ini sesuai UU ITE Pasal 5 Ayat 1. Dulu, meterai fisik udah cukup. Sekarang, beli e-Meterai bisa lewat 15 website, harganya Rp10 ribu per lembar sesuai Kementerian Keuangan.

Tapi, ada masalah besar. Tanggal 3 September 2024, semua situs e-Meterai eror. Sosmed heboh, banyak yang udah bayar berulang kali tapi tetap gagal beli.

Dari pengalaman pelamar, kerugian bisa lebih dari Rp50 ribu, bahkan sampai ratusan ribu. Harga e-Meterai yang sebenarnya Rp10 ribu, tapi dijual Rp12.500, dengan alasan biaya admin. Belum ada kabar ganti rugi.

e-Meterai di Pendaftaran: Kenapa?

Pake e-Meterai di pendaftaran CPNS? Serius, ini penting banget? Bukannya lebih logis pake meterai saat dokumen akhir setelah lolos seleksi?

Meterai di pendaftaran? Buang duit aja, karena dokumen yang udah ada meterai kalau pelamar gagal nggak ada gunanya. Meterai juga bukan hal yang krusial dalam perjanjian, yang penting tanda tangan aja.

Pajak Lagi?

Meterai berfungsi sebagai bukti pajak, dan sekarang kita harus bayar pajak buat lamaran kerja? Negara udah “memalak” rakyat lewat berbagai pajak, dan sekarang mesti bayar lagi saat melamar kerja? Seakan negara memanfaatkan keputusasaan orang yang susah cari kerja.

Belum lagi, akses internet di daerah tertinggal. Mereka belum tentu bisa daftar atau beli e-Meterai, apalagi dapat info seleksi CPNS.

Pemerintah Tone Deaf

Seleksi CPNS yang katanya buat kontribusi publik, tapi nyatanya nggak memperhatikan kesejahteraan rakyat. Pemerintah kayaknya nggak peduli atau bahkan buta dengan kondisi sebenarnya.

Harapan ke pemangku kebijakan? Susah banget. Mereka udah tone deaf dan korup. Ya, rakyat Indonesia, sehat-sehat aja.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *