Cempakol. Halo Sobat Cempakol, bagaimana, masih belum punya pilihan?. Jika belum ada, jangan terlalu cepat ambil keputusan, Chek dulu dan Pantau dulu.
Nah, untuk nambah bahan pertimbangan, kali ini kita akan kasih informasi suara pileg para calon bupati /wakil bupati Inhil. Kebetulan dari 8 orang tersebut, 6 ikut bertempur di pileg tahun 2024 tadi.
Suhaidi = Maju di Pileg DPRD Riau Dari Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA)
Mimi Lutmila = Maju di DPD RI dapil Riau
Ferryandi = Maju di Pileg DPRD Riau dari Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Dani M Nursalam = Maju di Pileg DPRD Riau dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Sufian = Maju di Pileg DPRD Riau dari Partai Persatuan Indonesia (PERINDO)
Yuliantini = Maju di Pileg DPRD Inhil dari Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Sedangkan Syamsuddin Uti dan Herman tidak ikut bertarung pada Pileg 2024 tadi.
Mari kita bandingkan prolehan suara pribadi para calon Bupati/Wakil Bupati Inhil di Pileg 2024, ini pasti berguna untuk memprediksi potensi dukungan masyarakat ke mereka.
Hasil Pileg 2024 tentu jadi cerminan gimana respon masyarakat ke mereka, para calon Bupati dan Wakil Bupati Inhil.
Lagi pula, pertempuran di Pileg itu jauh lebih mengerikan dari pada pilkada.
Sekedar untuk perbandingan :
Caleg Provinsi Riau dari dapil Indragiri Hilir, yang bertarung ada 18 partai. Dari 18 Partai itu 104 caleg, yang diperbutkan hanya ada 8 kursi. Sedangkan Pilkada, yang bertarung hanya ada 4 Paslon.
Jadi rasanya walau tidak bisa langsung menarik kesimpulam mutlak, tapi sangat masuk akal untuk membaca potensi dukungan kepada pribadi para calon Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hilir bersadarkan perolehan suara pribadi tersebut. Ibarat kata, itu adalah modal dasar mereka.
Dari data tadi, sobat cempakol bisa lihat perolehan suara pribadi paling besar adalah Dani N Mursalam 31,504 Suara dan Ferriandi 23,750 Suara. Sedangkan paling kecil adalah Suhaidi 1.494 Suara dan Sufian 520 Suara.
Berdasarkan fakta tersebut juga, sobat dapat menarik hikmah yang penting untuk pelajaran hidup, apa itu?. Biar Kalah Nasib, Harus Menang Gaya. Meskipun kalah nyaleg dengan suara yang sangat kecil, kita harus tetap PEDE dan harus kita paksakan nyalon Bupati. Hehe.