Cempakol – Sejak Herman dilantik menjadi PJ Bupati Inhil November 2023 lalu, hingga ia mundur untuk maju pilkada, apa sih prestasi Herman?. Barang kali ini pertanyaan yang paling banyak diajukan oleh masyarakat.
Sebenarnya, Hal Paling fenomenal yang dilakukan Herman adalah menggusur pedagang di belakang Pasar Dayang Suri. Selain itu apa ya?. Oya, masyarakat juga mengingat Herman sebagai orang dengan kemampuan melakukan pencitraan di atas rata-rata.
Lagi pula, apakah bisa kita menilai prestasi hanya dengan 1 tahun kerja?.
Coba kita pikir, Herman saat dilantik sudah masuk akhir tahun (November 2023), artinya jika kita melihat tahun 2024 di Inhil pembangunan berjalan lancar, itu bukan prestasi Herman, melainkan proses perencanaan yang sudah dimulai sejak awal tahun 2023.
Tapi kalau Selama Herman menjabat PJ, dia suka keliling, turun dan pencitraaan ya wajar, namanya juga PJ Bupati yang aji mumpung ingin maju Pilkada, sudah barang tentu bagaimana caranya harus terlihat bisa kerja.
Jika kita mau jujur, Herman ini kan gagal mengatasi Defisit Anggaran APBD Inhil. Padahal tahun 2023 lalu Herman menjanjikan akan menyelesaikan Defisit Anggaran, eh ternyata hanya omon-omon, APBD Inhil 2024 tetap defisit hingga ratusan Milyar Rupiah.
Coba Baca : APBD Inhil Defisit.
Sebagai Pemimpin, persoalan Anggaran ini adalah hal yang fundamental, karena semua program akan sangat bergantung pada kemampuan memaksimalkan APBD.
Nah, karena dalam konteks ini dia gagal, padahal ini adalah tolak ukur utama kinerja, makanya untuk menutupi kegagalan itu, dia ambil jalan pintas, yaitu menjadi Ahli pencitraan.
Herman Tanpa Pengalaman Tempur
Dari ke empat Calon Bupati, semua sudah pernah bertarung di kontestasi elektoral. Satu-satunya yang belum pernah merasakan bagaimana pertarungan politik praktis ya Herman.
Kita bahas singkat satu persatu:
Suhaidi, jelas pernah bertarung sebagai Caleg Provinsi dan terpilih.
SU juga demikian, ia sudah berkali-kali maju sebagai calon bupati, terakhir sebagai calon wakil bupati dan terpilih.
Mimi Lutmila, pernah bertempur dalam kontestasi pileg DPD RI, mendapat suara 128.497, dan di inhil mendapat 14.588 suara.
Calon wakilnya Sufian juga pernah nyaleg DPRD Riau dari Perindo tahun 2024 tadi.
Apa lagi, Ferryandi, petarung yang teruji sejak 15 tahun lalu bertempur dalam pesta demokrasi yang dipilih langsung.
Terlebih Dani M Nursalam, semua orang mengetahui bagaimana seorang Dani yang menjadi kunci dari Besarnya PKB di Inhil. Sejak di DPRD Inhil, Hingga di DPRD Riau, Dani salah satu politisi dengan perolehan suara terbanyak.
Lah, sedangkan Herman, seorang Birokrat, ahli pencitraan, gagal mengatasi defisit, tak memilik pengalaman politik praktis, apa yang bisa diharapkan?.
Coba ingat ketika HM Wardan yang dari kalangan Birokrasi dan tak punya pengalaman politik terpilih menjadi Bupati, apa hasilnya?, Zonk kan?. Apakah kita ingin mengulang 10 tahun kelam itu?.