Jika kita memantau media sosial, dalam percapakan publik banyak buzer yang mengatakan bahwa Herman sebagai calon bupati yang bisa kerja. Narasi yang dimunculkan adalah:
Belum lama menjabat sudah terasa dan terbukti pembangunan di Inhil, sangat berbeda dengan Bupati lama, 10 tahun menjabat tidak ada apa-apa. —Preeetttttt.
Mereka yang percaya dengan narasi seperti ini jelas tidak mengerti dengan proses pembangunan daerah, dan mereka yang menyebarkan narasi ini untuk mendapatkan dukungan adalah orang yang dengan sadar menipu masyarakat.
Semua pembangunan harus masuk dalam APBD (Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah). Kemudian dalam penyusunan APBD itu ada namanya Tahapan dan Jadwal Proses Penyusunan APBD.
Apa yang akan dibangun harus masuk dalam APBD, kemudian APBD harus direncanaaan dan disahkan pada tahun sebelumnya. Jadi tidak bisa hari ini direncanakan, hari ini dilaksanakan.
Misalnya, Pada tahun 2024 ini Pemerintah mengaspal JL Sudirman, itu artinya sejak tahun 2023 sudah dilakukan perencanaan, tahun 2024 tinggal dilaksanakan. Siapun Bupatinya, siapapun PJ nya.
Herman dilantik sebagai PJ itu Kamis, 23 November 2023, ABPD Inhil dimulai sejak awal tahun, dan APBD itu disahkan Senin 27 November 2023.
Kamis dia dilantik sebagai PJ, Jumat katakanlah sudah mulai kerja, Sabtu – Minggu hari libur, senin sudah Pengesahan APBD.
Sudah jelas sejak awal Herman tidak ikut perencanaan, hanya menandatangani pengesahan saja. Artinya tidak mungkin Herman mengutak atik Rancangan APBD hanya dalam waktu 4 hari.
Pembangunan yang bapak ibu lihat tahun 2024 ini adalah hasil perencanaan serius dari semua pihak, baik Eksekutif maupun legislatif pada tahun sebelumnya.
Jadi faktanya, Herman turun ketika semua program sudah pasti akan berjalan, mau dia ada atau tidak, pembangunan tetap berjalan. Kalau mau jujur, Paling Dia memantau sekaligus buat konten biar seolah-olah keliatan bisa kerja, lumayan untuk bahan pencitraan.
Urusan politik silahkan ya, pencitraanpun silahkan, selagi citra itu dibentuk sesuai kenyataan. Tapi tolong jangan nipu masyarakat, seolah-solah bisa kerja, padahal turun ke lokasi proyek cuma buat konten.
Jadi jika selama ini para Buzer klaim bahwa Herman Bisa Kerja?, sesungguhnya dia hanya turun buat konten untuk bahan pencitraan.
Kalau ada ketemu Herman atau Timnya, silahkan tanya, apa dia ngerti?. Wasasalam.
Tertanda
Datuk Segala Tau
—