Dua Putera Inhil Maju Pilkada Riau
OPINI

2 Putera Inhil Maju Pilkada, Kita Pilih Siapa?

Cempakol. Omong punya omong, Pemilihan Gubernur Riau tak lama lagi. Meski pilkada Inhil mendapat sorotan utama, akan tetapi, pemilihan Gubernur tidak kalah penting.

Mengapa?, karena ada dua Putera Inhil yang akan berlaga merebut kursi Riau 1 dan 2 tersebut. Mereka adalah Abbdul Wahid dan HM Wardan.

Tidak bisa kita elakkan, logika politik masyarakat awam, rasanya lebih baik memilih calon yang berasal dari Kabupaten sendiri dari pada memilih calon lain.

Pertanyaannya, siapa yang lebih baik kita pilih di antara mereka berdua?.

Sejauh ini, terkait dua sosok tersebut, kita dapat melihatnya secara jomplang. Tidak perlu menjadi pakar politik untuk mengatakan bahwa Abdul Wahid lebih bersinar dari pada HM Wardan.

Abdul Wahid Lebih Bersinar

Dari perolehan suara pribadi saja, Abdul Wahid meraup 60.966 suara di Kabupaten Indragiri Hilir pada Pileg 2024. Perolehan ini lebih dari 50% perolehan suara Calon Wardan -SU pada 2018 (117.122 suara).

Ingat ya, Abdul Wahid maju sebagai calon DPR RI, dimana persaingannya sangat ketat dan melawan nama-nama besar.  Sedangkan, Wardan dan SU di Pilkada Inhil 2018 hanya ada 3 pasang calon.

Belum lagi bagaimana prestasi HM wardan selama 10 tahun menjabat, tentu menjadi kesan yang mendalam di benak masyarakat.

Tanpa mengurangi rasa hormat atas pengabdiannya selama 2 periode, tapi setidaknya, citra sebagai Bupati gagal melekat pada diri HM Wardan.

Misalnya, “menanam kepala di tengah jalan“, gagal meningkatkan kesejahteraan, gagal mengekskusi banyak program pembangunan, Defisit APBD dan lain-lain.

Maaf, kalau kita tulis semua kegagalan HM Wardan saat menjabat, bisa tak cukup waktu untuk membacanya.

Tapi biar tidak kelihatan berpihak, bolehkah kita kasih 1 presitasi HM Wardan yang paling fenomenal, yaitu :

merubah nama-nama fasilitas umum menjadi serba Kelapa. Misal : Mayang Kelapa, Kelapa gading, Humbut Kelapa, dll.

HM Wardan tidak lagi Bertaji.

Kalau memang HM Wardan masih “Bertaji” di kabupaten Indragiri Hilir, mengapa ia gagal memenangkan Istrinya pada pileg DPRD provinsi lalu?.  Hal ini sangat bertolak belakang dengan Rusli Zainal yang mampu membuat Istrinya kembali menduduki Kursi DPRD Riau.

Padahal, HM Wardan masih segar sebagai mantan Bupati, Sedangkan Rusli Zainal merupakan kisah masa lampau. Akan tetapi, agaknya ini menjadi bukti bahwa HM Wardan tidak memiliki cakar yang kuat di Inhil.

Pertimbangan terakhir adalah, HM Wardan hanya menjadi calon Wakil Gubernur, Sedangkan Abdul Wahid adalah Gubernurnya. Peran Abdul Wahid jika terpilih sangat powerfull, sedangkan jika HM Wardan terpilih, ia hanya “Ban Serap”. Belum lagi Pasangan Calon Gubernurnya HM Wardan adalah Nasir, yang terkenal arogan dan kontoversi.

Siapakah Nasir Sebenarnya?, Nanti kita bahas dan kupas tuntas.

Jadi cocoklah sudah, selesailah  kisah, kita semua sepakat mendukung dan memenangkan Calon Gubernur Asal Inhil, yaitu Abang Kita, Abdul Wahid.

 

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *